Senin, 23 Juni 2014

PEMBELAJARAN BERBASIS BUDAYA


A.    Perencanaan Pembelajaran Berbasis Budaya
1. Petunjuk untuk mengajarkan materi multicultural
Hernandes (1989) memberi petunjuk kepada guru dalam memilih materi dan proses pendidikan multicultural. Hal-hal yang perlu diperhatian dalam pemilihan materi dn proses pembelajaran  pendidikan multicultural adalah sebagai berikut  :
  1.  Penting mengemukakan alsan  politik, social, pendidikan dan ekonomi ntuk mengenalkan angsa sebagai masyarakat yang beraneka ragam secara budaya.
  2. Pendfidikan mltikultural untuk semua siswa.
  3. Pendidikan multikultural sinonim dengan pengajaran efektif.
  4. Pengajaran adalah pertemuan multi dan lintas budaya.
  5. System penidikan tidk melayani semua siswa sama baikya.
  6. Pendidikan multikultural (seharusnya) sinonim dengan inovasi dan reformasi pendidikan.
  7. Yang terdekat dengan orang tua (terutama pemberi perhatian) adalah guru. Guru merupakan salah satu factor terpenting dalm hidup siswa.
  8. Interaksi kelas antara guru dan siswa merupakan bagian utama dari proses pendidikan dari sebgian besar siswa.
Tujuan dari tindakan di atas adalah untuk :
  1. Memberi setiap siswa kesempatan untuk mencapai potensinya.
  2. Mempelajari bagaimana belajar dan berpikir secara kritis.
  3. Mendorong siswa untuk mengambil peranan aktif dalam pendidkannya sendiri dengan membawa kisah dan pengalamannya ke dalam lingkup belajarnya.
  4. Menujukan pada gaya belajar yang bermacam-macam.
  5. Menhargai kontribusi kelompok lain yang tlah berkontribusi pada dasar pengetahuan kita.
  6. Mengembangkan sikap positif tentng kelompok orang yang berbeda dari dirinya sendiri.
  7. Menjadi warga sekolah , warga masyarakat ,  warga Negara dan masyarakat dunia yang baik.
  8. Belajar bagaimana mengevaluasi pengetahuan dari  perspektif yang berbeda.
  9. Mengembangkan identitas etnis, nasional dan global.
  10. Memberi keterampilan mengambil keputusan dan keterampilan analisis kritis sehingga siswa dapat membuat pilihan yang lebih baik dalam kehidupannya sehari-hari.

2. Prinsip-prinsip dalam menyeleksi materi pokok bahasan
Dari  Gordon dan Robert mengajukan sejumlah prinsip yang menjadi dasar dalam menyeleksi materi pokok :
  1. Seleksi materi pokok bahasan seharusnya mencantumkan hal-hal kultural. Didasarkan pada keilmuan masa kini. Keklusifan ini seharusnya berhubungan dengan pendapat yang berbeda dfan interpretas yang beragam.
  2. Materi pokok bahasan yang diseleksi untuk dicantumkan seharusnya merepresentasikan keberagaman dan kesatuan di dalam dan lintas kelompok.
  3. Materi  pokok bahasn yang diseleksi untuk dicantumkn seharusnya berada dalam konteks waktu dan tempat.
  4. Materi pokok bahasan yang diseleksi untuk dicantumkan seharusnya memberikan priorias untu memperdalam dismping keluasan.
  5. Perspektif multi budaya seharusnya dimasukkan di dalam keseluruhan kurikulum.
  6. Materi pokok bahasan yang diseleksi untuk dicantumkan seharusnya diperlakukan sebagai konstruk sosial dan oleh karena  itu sentatif seperti halnya seluruh pengetahuan.
  7. Pokok bahasan serunya menggambarkan dan tersusun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dialami siswautuk dibawa ke kelas.
  8. Pedagogi seharusnya bekaitan dengan sejumlah cara belajar mengajar interaktif agar menambah pengertian , penguj kontraversi dan saling belajar.
B.     Penerapan Pembelajaraan Berbasis Budaya
  1. Empat macam Pembelajaran berbasis budaya
Pembelajaan berbasis budaya dapat dibedakan menjadi empat macam , yaitu :
a.       Belajar tentang budaya
Belajar tentang budaya menmpatkan budaya sebagai bidang ilmu , budaya dipelajari dalam program studi khusus , tentang budaya dan untuk budaya. Dlam hal ini , budaya tiak terintregasi dengan bidang ilmu lain.
b.      Belajar dengan budaya
Belajar dengan budaya terjadi pada saat budaya diperkenalkan kepada siswa sebagai cara atau metode untuk mempelajari pokok bahasan tertentu. Belajar dengan budaya meliputi pemanfaatan beragam bentuk perwuudan budaya. Dalam belajar dengan budaya , budaya dan perwujudannya menjadi media pembelajaran dalam proses belajar, menjadi konteks dari contoh-contoh tenang konsep atu prinsip dalam suatu mata pelajaran , serta menjadi konteks penerapan prinsip atau prosedur dalam suatu mata pelajaran.
c.       Belajar melalui budaya
Belajar melalui budaya merupakan strategi yang memberikan kesempatan siswa untuk menunjukkan pencapaian pemahaman atau makna yang diciptakannya dalam suatu mata pelajaran melalui ragam perwujudan budaya, belajar melalui budaya merupakan salah satu bentuk penilaian pemahaman dalam beragam bentuk.
d.      Belajar berbudaya
Belajar berbudaya merupakan bentuk mengejawantahan budaya iu dalam perilaku nyata sehari-hari siswa.
  1. Bentuk dan Nilai-nilai yang dikembangkan dalam Pembelajaran berbasis budaya
a.       Bentuk-bentuk budaya daerah itu dapat berupa
1)      Cerita daerah
2)      Tari-tarian
3)      Tembang/lagu-lagu daerah
4)      Permainan
5)      Seni pertunjukkan
6)      Kebiasaan/tradisi setempat
7)      Benda-benda dan makna filosofinya
b.      Pakaian ( setiap daerah memiliki pakaian daerah masing-masing)
Nilai-nilai yang terdapat dalam budaya daerah sangat beragam tergantung pada bentuk yang ada. Nilai-nilai ini memiliki kearifan budaya yang dapat dikembangkan dan dilakukan upaya pembelajarannya. Sekedar contoh saja , nilai-nilai yang terapat pada budaya daerah itu antara lain :
a)      Nilai-nilai yang terdapat pada cerita daerah
·         Kepatuhan dn penghormatan pada orang tua
·         Emansipasi wanita
·         Kesetiaan seorang istri/wanita
b)      Tari
·         Kepahlawanan, kelincahan,kegesian dan semangat.
·         Spiritual.
c)      Tembang/lagu-lagu daerah
·         Religius
·         kegembiraan
d)     Permainan
·         Kelenturan, kecermatan, kegesitan
·         Kebersamaan/kerjasama
e)      Seni pertunjukkan
·         Tuntunan
·         Ketuhanan, heroisme, keindahan
f)       Kebiasaan/tradisi
·         Religious
·         Keselarasan, keserasian dan keseimbangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar