A.
Perencanaan
Pembelajaran Berbasis Budaya
1. Petunjuk untuk mengajarkan materi multicultural
1. Petunjuk untuk mengajarkan materi multicultural
Hernandes (1989) memberi petunjuk kepada guru dalam memilih materi dan
proses pendidikan
multicultural. Hal-hal yang perlu diperhatian dalam pemilihan materi dn proses
pembelajaran pendidikan multicultural
adalah sebagai berikut :
- Penting mengemukakan alsan politik, social, pendidikan dan ekonomi ntuk mengenalkan angsa sebagai masyarakat yang beraneka ragam secara budaya.
- Pendfidikan mltikultural untuk semua siswa.
- Pendidikan multikultural sinonim dengan pengajaran efektif.
- Pengajaran adalah pertemuan multi dan lintas budaya.
- System penidikan tidk melayani semua siswa sama baikya.
- Pendidikan multikultural (seharusnya) sinonim dengan inovasi dan reformasi pendidikan.
- Yang terdekat dengan orang tua (terutama pemberi perhatian) adalah guru. Guru merupakan salah satu factor terpenting dalm hidup siswa.
- Interaksi kelas antara guru dan siswa merupakan bagian utama dari proses pendidikan dari sebgian besar siswa.
Tujuan dari
tindakan di atas adalah untuk :
- Memberi setiap siswa kesempatan untuk mencapai potensinya.
- Mempelajari bagaimana belajar dan berpikir secara kritis.
- Mendorong siswa untuk mengambil peranan aktif dalam pendidkannya sendiri dengan membawa kisah dan pengalamannya ke dalam lingkup belajarnya.
- Menujukan pada gaya belajar yang bermacam-macam.
- Menhargai kontribusi kelompok lain yang tlah berkontribusi pada dasar pengetahuan kita.
- Mengembangkan sikap positif tentng kelompok orang yang berbeda dari dirinya sendiri.
- Menjadi warga sekolah , warga masyarakat , warga Negara dan masyarakat dunia yang baik.
- Belajar bagaimana mengevaluasi pengetahuan dari perspektif yang berbeda.
- Mengembangkan identitas etnis, nasional dan global.
- Memberi keterampilan mengambil keputusan dan keterampilan analisis kritis sehingga siswa dapat membuat pilihan yang lebih baik dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Prinsip-prinsip dalam
menyeleksi materi pokok bahasan
Dari Gordon dan
Robert mengajukan sejumlah prinsip yang menjadi dasar dalam menyeleksi materi
pokok :
- Seleksi materi pokok bahasan seharusnya mencantumkan hal-hal kultural. Didasarkan pada keilmuan masa kini. Keklusifan ini seharusnya berhubungan dengan pendapat yang berbeda dfan interpretas yang beragam.
- Materi pokok bahasan yang diseleksi untuk dicantumkan seharusnya merepresentasikan keberagaman dan kesatuan di dalam dan lintas kelompok.
- Materi pokok bahasn yang diseleksi untuk dicantumkn seharusnya berada dalam konteks waktu dan tempat.
- Materi pokok bahasan yang diseleksi untuk dicantumkan seharusnya memberikan priorias untu memperdalam dismping keluasan.
- Perspektif multi budaya seharusnya dimasukkan di dalam keseluruhan kurikulum.
- Materi pokok bahasan yang diseleksi untuk dicantumkan seharusnya diperlakukan sebagai konstruk sosial dan oleh karena itu sentatif seperti halnya seluruh pengetahuan.
- Pokok bahasan serunya menggambarkan dan tersusun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dialami siswautuk dibawa ke kelas.
- Pedagogi seharusnya bekaitan dengan sejumlah cara belajar mengajar interaktif agar menambah pengertian , penguj kontraversi dan saling belajar.
B.
Penerapan
Pembelajaraan Berbasis Budaya
- Empat macam Pembelajaran berbasis budaya
Pembelajaan berbasis budaya dapat dibedakan menjadi empat macam , yaitu :
a. Belajar
tentang budaya
Belajar tentang budaya menmpatkan budaya sebagai
bidang ilmu , budaya dipelajari dalam program studi khusus , tentang budaya dan
untuk budaya. Dlam hal ini , budaya tiak terintregasi dengan bidang ilmu lain.
b. Belajar
dengan budaya
Belajar dengan budaya terjadi pada saat budaya
diperkenalkan kepada siswa sebagai cara atau metode untuk mempelajari pokok
bahasan tertentu. Belajar dengan budaya meliputi pemanfaatan beragam bentuk
perwuudan budaya. Dalam belajar dengan budaya , budaya dan perwujudannya
menjadi media pembelajaran dalam proses belajar, menjadi konteks dari
contoh-contoh tenang konsep atu prinsip dalam suatu mata pelajaran , serta
menjadi konteks penerapan prinsip atau prosedur dalam suatu mata pelajaran.
c. Belajar
melalui budaya
Belajar melalui budaya merupakan strategi yang
memberikan kesempatan siswa untuk menunjukkan pencapaian pemahaman atau makna
yang diciptakannya dalam suatu mata pelajaran melalui ragam perwujudan budaya,
belajar melalui budaya merupakan salah satu bentuk penilaian pemahaman dalam
beragam bentuk.
d. Belajar
berbudaya
Belajar berbudaya merupakan bentuk mengejawantahan
budaya iu dalam perilaku nyata sehari-hari siswa.
- Bentuk dan Nilai-nilai yang dikembangkan dalam Pembelajaran berbasis budaya
a. Bentuk-bentuk
budaya daerah itu dapat berupa
1) Cerita
daerah
2) Tari-tarian
3) Tembang/lagu-lagu
daerah
4) Permainan
5) Seni
pertunjukkan
6) Kebiasaan/tradisi
setempat
7) Benda-benda
dan makna filosofinya
b. Pakaian
( setiap daerah memiliki pakaian daerah masing-masing)
Nilai-nilai yang terdapat dalam budaya daerah sangat beragam tergantung
pada bentuk yang ada. Nilai-nilai ini memiliki kearifan budaya yang dapat
dikembangkan dan dilakukan upaya pembelajarannya. Sekedar contoh saja ,
nilai-nilai yang terapat pada budaya daerah itu antara lain :
a) Nilai-nilai
yang terdapat pada cerita daerah
·
Kepatuhan dn penghormatan pada orang tua
·
Emansipasi wanita
·
Kesetiaan seorang istri/wanita
b) Tari
·
Kepahlawanan, kelincahan,kegesian dan semangat.
·
Spiritual.
c) Tembang/lagu-lagu
daerah
·
Religius
·
kegembiraan
d) Permainan
·
Kelenturan, kecermatan, kegesitan
·
Kebersamaan/kerjasama
e) Seni
pertunjukkan
·
Tuntunan
·
Ketuhanan, heroisme, keindahan
f) Kebiasaan/tradisi
·
Religious
·
Keselarasan, keserasian dan keseimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar